Profil

Name: Mush`ab
Home:
About Me:
See my complete profile Hit Counter
berapa ya yang udah dateng ke web ini ?
My Links
Pesan dan Kesan
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x
Ekspresikan Cinta Tak Hanya Bahasa
Wednesday, April 12, 2006
Indonesia dengan letak geografis di antara dua benua dan dua samudera memberikan potensi sumber daya alam yang sangat menakjubkan, tanahnya yang subur dan harum memang menjadikan Negara ini sebagai Negara agraria yaitu Negara yang menfokuskan ekonominya pada bidang pertanian, lautnya yang luas pun menyediakan ikan dan hasil laut yang dapat mencerdaskan anak bangsa sehingga tak heran di buku sejarahnya pernah digoreskan tinta sejarah beberapa kerajaan maritim atau kerajaan yang kekuatan dan devisa negaranya bersumber pada laut seperti Kerjaan Sriwijaya di Sumatera Selatan dan kerjaan Samudera Pasai di Aceh.

Dari isi perut Indonesia pun tak kalah menggiurkan, hampir semua jenis barang tambang yang diperlukan manusia pun tersedia, dan yang tak kalah menakjubkannya adalah panorama alam Indonesia terlukis dengan indah oleh Allah yang maha pencipta sehingga menjadi objek wisata alam yang ramai dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri.

Gelar Jantung dunia tersemat di dada negeri Indonesia, hamparan hutan yang luas dan bentangan garis khatulistiiwa yang menyebabkan gelar ini mau tak mau harus disandang oleh negeri ini, sehingga siklus cuaca dan iklim dunia tergantung kepada negeri ini, jika hutan di Indonesia habis maka suhu bumi pun otomatis akan labil dan otomatis bumi ini akan mengalami bencana alam besar-besar disana-sini.

Kelebihan-kelebihan tersebut memang membuat bangga karena, dengan kekayaan alam yang melimpah ruah dan potensi alamnya yang kaya secara matematis bangsa ini adalah bangsa yang kaya raya atau dalam bahasa jawanya gemah ripah loh jina weh akan tetapi, dalam praktek lapangan ternyata bangsa yang satu ini haruslah mengggit jari sambil mengelus dada, bak ayam mati dilumbung padi bangsa ini terpuruk kedalam jurang kemiskinan, ditambah lagi dengan kondisi yang hampir dinyatakan bangkrut, disebabkan utang yang tercatat secara acak di beberapa pembukuan bank pembantu negara berkembang seperti IMF.

Keadaan ini memang bukan saja melanda negeri tumpah darah kita saja, sejak tahun 1998 memang beberapa negara dunia ketiga telah dinyatakan terkena guncangan ekonomi yaitu krisis moneter, bahkan negara sekelas China yang notabenenya memiliki hak veto di PBB pun dinyatakan hampir bangkrut, namun china mengambil satu langkah hebat dalam sektor ekonomi dengan tetap mempertahankan system ekonomi kemasyarakatan yang telah lama dianutnya namun, dengan beberapa revisi kebijakan moneter seperti menindak tegas pejabat atau intansi pemerintah yang berani melakukan perbuatan kriminal ekonomi, dan di sisi lain pemerintah China tidak lupa terhadap kemajuan ekonomi kerakyatan dengan jalan menggalakkan cinta produksi negeri sendiri. Dan terbukti cara ini ampuh untuk mengobati penyakit kronis yang melanda ekonomi Republik Rakyat China.

Pepatah populer mengatakan experience is the best teacher, dan sudah saatnya bangsa kita pun belajar kepada Pemerintah China dalam hal ini, tidak salahnya kita meniru dan mulai menerapkan cara tersebut karena tidaklah seluruh kegiatan plagiat bersifat buruk, terkadang plagiat juga dibutuhkan ketika kita dalam posisi yang sama, dan yang terpenting meskipun kita sedikit meniru, namun harus tetap mempertahan ciri khas bangsa Indonesia agar kita tidak kehilangan identitas diri sebagai sebuah bangsa yang besar. Dan satu hal yang menarik dari kebijakan pemerintah China adalah cinta terhadap produki negeri mereka sendiri.

Gerakan Cinta produk dalam negeri memang sangat diperlukan karena, dengan cara ini bisa juga meningkatkan ekonomi Indonesia, ibarat orang yang sedang jatuh cinta kepada yang ia cintai, ia akan melakukan apa saja dalam meluapkan isi hatinya. Begitu juga dengan cinta produk dalam negeri, jika masyarakatnya cinta kepada produksi negeri sendiri maka yang terjadi adalah pemerintah tidak harus lagi memikirkan bagaimana cara impor beras, bagaimana cara impor gula atau impor-impor lainnya, justru akan memikirkan bagaimana cara meningkatkan produksi gula atau beras karena jika masyarakat sudah cinta maka mereka lebih akan memilih produksi dalam negeri. Dan lambat laun produksi dalam negeri pun akan bertambah pesat dikarenakan permintaan masyarakat sendiri.

Namun kenyataan berbicara lain, masyarakat Indonesia mayoritas lebih bangga dan nyaman jika menggunakan produk negeri lain, di samping lebih keren kualitas pun terjamin sehingga tak heran kita dengan mudahnya akan temui barang impor dimana saja kita berada, dan sebaliknya mungkin kita hanya bisa menemukan barang cipta anak negeri sendiri hanya di sudut emperan kota dan pasar-pasar kecil saja, karena mayoritas masyarakat beranggapan barang negeri sendiri terasa belum layak untuk mengisi etalase toko-toko kapitalis yang dari hari ke hari semakin mencengkramkan kukunya di bumi pertiwi.

Kampanye cinta barang sendiri yang terjadi baru hanya bisa diekpresikan lewat bibir saja, bahkan terasa sangat naïf, karena kalangan yang biasanya menjadi panutan masyarakat saja, seperti pejabat atau artis belum dan nyaris tidak mau memakai barang negeri sendiri, sudah tak asing lagi pancar indera kita menyaksikan beberapa selebritis terkenal berlomba-lomba untuk menghamburkan uangnya hanya untuk shopping di negeri lain akibat tak yakin terhadap kualitas produk dalam negeri.
Lantas bagaimana bisa mewujudkan cinta produk dalam negeri sedangkan panutan masyrakat saja masih malu untuk mengakui keunggulan produknya sendiri, sehingga tak heran produk dalam negeri pun tenggelam oleh keperkasaan produk negeri lain, dan efeknnya tak hanya hilangnya wibawa produk negeri kita saja, bahkan karena kurang percaya diri masyarakat Indonesia terhadap produknya sendiri mengakibatkan hilangnya rasa bangga untuk memproduksi barang yang berlebelkan Made in Indonesia diakibatkan ketakutan tidak laku dipasar dan dicap kurang berkualitas.

Cinta haruslah diungkapkan begitu ungkapan seorang pujangga cinta tak kala ingin mendapatakan seorang kekasih, begitu juga cinta kepada negeri kita, boleh kita bangga dengan Indonesia yang penuh dengan keindahan dan kekayan yang berlimpah ruah namun rasanya kurang sekali jika kita cinta hanya lewat ungkapan saja, indonesia sekarang tak hanya membutuhkan ungkapan cinta saja akan tetapi Negara kita sekarang sedang membutuhkan bukti cinta kita terhadap negeri Indonesia.
Cinta Produk dalam Negeri haruslah digalakkan, karena dengan cara ini kita semakin bisa berpikir kreatif dan dewasa dalam mengolah aset bangsa kita yang sangat berharga. Jika kita memulai mencintai diri sendiri dan menghargai diri maka orang lain pun akan mencintai kita, begitu halnya dengan cinta produk negeri sendiri, jika bukan kita yang mulai mencintai lalu siapa lagi?




Muhammad Mush`ab
Islamic Theology Al Azhar university Cairo-Egypt
ditulis oleh Mush`ab @ 12:35 AM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
My Friends links
My Galeri
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing public photos and videos from mushab. Make your own badge here.
Karyaku
Arsip
Links

Waktu Cairo
© 2005 Aab MUsh`ab.